Gagasan Kepemimpinan dalam RAJAH KALACAKRA

Leave a comment

Terdapat gagasan mengenai pegangan seorang pemimpin dalam Rajah Kalacakra.Rajah, berarti tulisan rahasia, kala artinya waktu, dan cakra berarti perputaran.Rajah Kalacakra berarti bacaan / ayat rahasia yang dapat mengatasi perputaran waktu. Waktu demikian cepat berubah, karena itu seorang pemimpin yang memiliki pegangan Rajah Kalacakra akan mampu menyesuaikan dan mengatasi gejolak jaman.

Lirik mantra Rajah Kalacakra berbunyi :
Yamaraja – Jaramaya, Penyerang jadi Pengasih
Menjadi pemimpin bukan untuk semena-mena terhadap anak buahnya, tapi sebaliknya mampu mampu mengayomi dan melindungi anak buah dalam kerangka kasih. Seorang pemimpin hendaknya mampu menguasai berbagai hal yang tak kelihatan (tersamar/maya) demi keselamatan negara / rakyat / anak buah.
Yamarani – Niramaya, Keburukan jadi Jauh
Dalam mendekati hal-hal yang maya tersebut perlu hati-hati. Hal yang maya termasuk di dalamnya setan yang sangat berbahaya sering menggoda pemimpin. Seorang pemimpin yang mampu menaklukkan setan, berarti mampu menaklukkan hawa nafsunya. Setan yang mewujud dalam hawa nafsu adalah musuh tersamar seorang pemimpin.
Yasilapa – Palasiya, Kelaparan jadi Makanan
Pemimpin perlu menyadari bahwa lapar itu dapat mengakibatkan kejahatan (degsiya). Sebaliknya, pemimpin juga harus berani malasiya (menindak tegas) siapa saja yang berbuat kejahatan.
Yamiroda – Daromiya, Pemaksa jadi Pembebas
Seorang pemimpin hendaknya tidak memaksakan kehendak pada rakyatnya, sebaliknya ia harus berani memberikan kebebasan berekspresi baik dalam hal mengemukakan pendapat, beribadah maupun berkelompok.
Yadayuda – Dayudaya, Perang jadi Damai
Pemimpin harus mampu mengatur strategi untuk menyusun kekuatan jika terjadi marabahaya. Keselamatan harus diutamakan. Ia harus berdiri tegak, tak terkotori urusan politik. Dalam mengatur strategi, harus mengutamakan usaha damai agar tidak menimbulkan korban dan kerusakan yang lebih besar.
Yaciyasa – Cayasiya, Celaka jadi Sehat Sejahtera
Tak dapat dielakkan, bahwa bencana maupun kecelakaan mungkin saja terjadi. Maka dari itu, melalui kebijakan-kebijakannya, seorang pemimpin hendaknya dapat mengubah situasi rakyatnya yang sedang dirundung kemalangan karena bencana, menjadi sehat sejahtera seperti sedia kala.
Yamidosa – Sadomiya, Perusak jadi Pembangun

Membangun, tidak hanya dalam hal bentuk fisik negara, tetapi sekaligus akhlak dan sikap mental rakyat. Seorang pemimpin harus dapat membebaskan rakyat dari perbuatan dosa. Pemimpin perlu memikirkan strategi untuk memberantas perjudian, kemaksiatan, narkoba, korupsi, yang dapat membuat rakyatnya lupa akan Allah, Shang Hyang Amurba Gesang.

Kalacakra bukan untuk pengasihan, penglaris tapi sebagai keyakinan akan Tuhan Yang Esa memberi Ketaatan dan SARANA untuk mempercayai Yang Maha Esa dan kebaikan dunia.

5 (Lima) Perkara yang Dapat Meningkatkan Iman Seseorang

Leave a comment

Ketahuilah, iman yang ada di dalam diri seorang hamba itu bisa bertambah dan bisa pula berkurang atau bahkan hilang tanpa bekas dari diri seseorang. Al-Imam Abdurrahman bin Amr Al-Auza’i rahimahullah pernah ditanya tentang keimanan, apakah bisa bertambah. Beliau menjawab: “Betul (bertambah), sampai seperti gunung.” Lalu beliau ditanya lagi: “Apakah bisa berkurang?” Beliau menjawab: “Ya, sampai tidak tersisa sedikitpun.”

Demikian pula Imam Ahlus Sunnah wal Jama’ah, Ahmad bin Hambal rahimahullah pernah ditanya tentang keimanan, apakah bisa bertambah dan berkurang? Beliau menjawab: “Iman bertambah sampai puncak langit yang tujuh dan berkurang sampai kerak bumi yang tujuh.” Beliau juga menyatakan: “Iman itu (terdiri atas) ucapan dan amalan, bisa bertambah dan berkurang. Apabila engkau mengamalkan kebajikan, maka iman akan bertambah, dan apabila engkau menyia-nyiakannya, maka iman pun akan berkurang.

Nah, inilah aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah itu, yakni meyakini bahwa sesungguhnya iman seseorang itu bisa bertambah dan bisa pula berkurang. Setelah kita tahu bahwa ternyata iman itu bisa bertambah dan bisa berkurang, lalu apa yang harus dilakukan oleh seorang mukmin untuk menjaga kualitas imannya? Al Imam Allamah Abdurrahman bin Nashr As Sa’di rahimahullah mengatakan: “Seorang mukmin yang diberi taufiq oleh Allah Ta’ala, dia senantiasa berusaha melakukan dua hal: Pertama, memurnikan keimanan dan cabang-cabangnya, dengan cara mengilmui dan mengamalkannya. Kedua, berusaha untuk menolak atau membentengi diri dari bentuk-bentuk ujian (cobaan) yang tampak maupun tersembunyi yang dapat menafikannya (menghilangkannya), membatalkannya atau mengikis keimanannya itu.” (At Taudhih wal Bayan lisy Syajarotil Iman, hal 38).

Saudaraku muslimin, ketahuilah! Ada beberapa amalan yang insya Allah akan dapat menyebabkan bertambahnya iman seseorang, di antaranya adalah:

Pertama: Membaca dan tadabbur (merenungkan atau memikirkan isi kandungan) Al Quranul Karim. Orang yang membaca, mentadabburi dan memperhatikan isi kandungan Al Quran akan mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang menjadikan imannya kuat dan bertambah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan tentang orang-orang mukmin yang berbuat demikian: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati-hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka bertambahlah iman bereka, dan kepada Rabb mereka itulah mereka bertawakkal.” (QS. Al Anfal [8]: 2)

Al Imam Al Ajurri rahimahullah berkata: “Barangsiapa mentadabburi Al Quran, dia akan mengenal Rabb-nya Azza wa Jalla dan mengetahui keagungan, kekuasaan dan qudrah-Nya serta ibadah yang diwajibkan atasnya. Maka dia senantiasa melakukan setiap kewajiban dan menjauhi segala sesuatu yang tidak disukai maulanya (yakni Allah Ta’ala).

Kedua: Mengenal Al Asmaul Husna dan sifat-sifat Allah yang terdapat dalam Al Quran dan As Sunnah yang menunjukkan kesempurnaan Allah secara mutlak dari berbagai segi. Bila seorang hamba mengenal Rabbnya dengan pengetahuan yang hakiki, kemudian selamat dari jalan orang-orang yang menyimpang, sungguh ia telah diberi taufiq dalam mendapatkan tambahan iman. Karena seorang hamba bila mengenal Allah dengan jalan yang benar, dia termasuk orang yang paling kuat imannya dan ketaatannya, kuat takutnya dan muroqobahnya kepada Allah Ta’ala.

Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-Nya adalah ulama.” (QS. Fathir [35]: 28). Al Imam Ibnu Katsir menjelaskan: “Sesungguhnya hamba yang benar-benar takut kepada Allah adalah ulama yang mengenal Allah.” (Tafsir Ibnu Katsir 3/533).

Ketiga: Memperhatikan siroh atau perjalanan hidup Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yakni dengan mengamati, memperhatikan dan mempelajari siroh beliau dan sifat-sifatnya yang baik serta perangainya yang mulia.

Al Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah menjelaskan: “Dari sini kalian mengetahui sangat pentingnya hamba untuk mengenal Rasul dan apa yang dibawanya, dan membenarkan pada apa yang beliau kabarkan serta mentaati apa yang beliau perintahkan. Karena tidak ada jalan kebahagiaan dan keberuntungan di dunia dan di akhirat kecuali dengan tuntunannya. Tidak ada jalan untuk mengetahui baik dan buruk secara mendetail kecuali darinya.Maka kalau seseorang memperhatikan sifat dan akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam Al Quran dan Al Hadits, niscaya dia akan mendapatkan manfaat dengannya, yakni ketaatannya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi kuat, dan bertambah cintanya kepada beliau. Itu adalah tanda bertambahnya keimanan yang mewariskan mutaba’ah dan amalan sholih.”

Keempat: Mempraktekkan (mengamalkan) kebaikan-kebaikan agama Islam. Ketahuilah, sesungguhnya ajaran Islam itu semuanya baik, paling benar aqidahnya, paling terpuji akhlaknya, paling adil hukum-hukumnya. Dari pandangan inilah Allah menghiasi keimanan di hati seorang hamba dan membuatnya cinta kepada keimanan, sebagaimana Allah memenuhi cinta-Nya kepada pilihan-Nya, yakni Nabiyullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam (lihat QS. Al Hujurat [49]: 7)

Maka iman di hati seorang hamba adalah sesuatu yang sangat dicintai dan yang paling indah. Oleh karena itu seorang hamba akan merasakan manisnya iman yang ada di hatinya, sehingga dia akan menghiasi hatinya dengan pokok-pokok dan hakikat-hakikat keimanan, dan menghiasi anggota badannya dengan amal-amal nyata (amal sholih). (At Taudhih wal Bayan, hal 32-33)

Kelima: Membaca siroh atau perjalanan hidup Salafush Shalih. Yang dimaksud Salafush Shalih di sini adalah para shahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan orang-orangyang mengikuti mereka dengan baik (lihat QS. At Taubah [9]: 100). Barangsiapa membaca dan memperhatikan perjalanan hidup mereka, akan mengetahui kebaikan-kebaikan mereka, akhlak-akhlak yang agung, ittiba’ mereka kepada Allah, perhatian mereka kepada iman, rasa takut mereka dari dosa, kemaksiatan, riya’ dan nifaq, juga ketaatan mereka dan bersegera dalam kebaikan, kekuatan iman mereka dan kuatnya ibadah mereka kepada Allah dan sebagainya.

Dengan memperhatikan keadaan mereka, maka iman menjadi kuat dan timbul keinginan untuk menyerupai mereka dalam segala hal. Sebagaimana ucapan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah : “Barangsiapa lebih serupa dengan mereka (para shahabat Rasulullah), maka dia lebih sempurna imannya.” (lihat Kitab Al Ubudiyah, hal 94). Dan tentunya, barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.

Itulah beberapa amalan yang insya Allah akan dapat menyebabkan bertambahnya keimanan. Adapun hal-hal yang dapat melemahkan iman seseorang adalah sebaliknya, di antaranya: Kebodohan terhadap syari’at Islam, lalai, lupa dan berpaling dari ketaatan, melakukan kemaksiatan dan dosa-dosa besar, mengikuti hawa nafsu dan sebagainya.

Mudah-mudahan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang senantiasa diberi tambahan iman, dan dijauhkan dari kelemahan dan kehinaan. Wallahul musta’an.

Dikutip dari salafy.or.id offline Dinukil dan disarikan dari Majalah Salafy, edisi XVIII/Shafar/1418 oleh Abu Abdillah Ibnu Zuhri Judul: Iman bisa meningkat dan bisa turun

Menguatkan Kekuatan Pikiran

Leave a comment

manusia memiliki dua unsur yang membentuk kehidupannya. unsur fisik dan non fisik. unsur fisik adalah tubuh dengan panca inderanya sedangkan non fisik adalah pikiran dan hati. keduanya memiliki peran yang berbeda tetapi berada dalam satu bentuk yaitu diri kita. keduanya pun tidak dapat berdiri sendiri, satu sama lain saling bergantung.

Pikiran Bekerja

kita tidak menyadari bahwa segala sesuatu yang hadir atas  diri kita adalah hasil apa yang telah kita ikirkan. tubuh kita hanya menjalankan perintah dari pikiran yang akan direspond oleh sekeliling alam dengan respond(feedback) yang sama. jika kita melakukan hal-hal yang positif maka alam pun akan menunjukan kepada kita hal positif, begitu sebaliknya. Itulah pikiranlah yang menguasai atas tubuhkita.

kita semua tahu akan permainan tetris, pikiran manusia pun sama seperti permainan tersebut. apa yang di masukan akan membentuk sebuah lapisan/ bentuk yang terus menerus menumpuk. jika kita ibaratkan, bentuk atau lapisan yang kita masukan adalah lapisan negatif maka secara otomatis akan terbentuk suatu kelompok lapisan negatif. berikut sebaliknya jika kita masukan hal-hal yang positif kita akan membentuk suatu bentuk pribadi yang positif. lapisan negatif itu contohnya : kemarahan, kebencian, ketakutan, kekhawatiran, kesombongan, iri hati, keegosisan, pesimis dan minder.

bisa dibayangkan jika kita memelihara lapisan negatif didalam pikiran maka secara otomatis lapisan negatif itulah yang akan mendominasi pikiran kita. tanpa disadari pun kita akan menarik semua energi negatif dari alam semesta kedalam diri kita. oleh karena itu jangan heran jika dikemudian hari kehidupan hanya berisi masalah, rintangan, keributan dan kegagalan.

jadi tugas kita adalah berusaha untuk memasukan hal-hal yang positif, bahkan hal-hal yangoptimis ke dalam pikiran. kenapa? karena segala sesuatu dengan ke optimisan, akan timbul kegiatan/tindak yang positif dan percaya diri. dan tanpa sadar sekeliling alam semesta akan mewujud dan mendukung atas apa yang kita kerjakan.

jadikanlah diri kita sebagai majikan atas pikiran

pikiran manusia sangatlah rapuh dan mudah goyah. pikiran kita seperti nyala api lilin di tengah-tengah hembusan angin yang datang dari berbagai arah. tugas ita adalah menjaga pikiran dari hal-hal yang positif.

isi ulang kembali pikiran

jangan pernah untuk meremehkan kekuatan pikiran kita. jika kita saat ini di landa depresi dan menganggap diri kita sebagai orang yang gagal, hati-hatilah karena pikiran akan mewujudkannya.

mari kita ubah cara berpikir yang seperti itu, olah menjadi pikiran yang positif.

Thomas Alva Edison harus mencoba berkali-kali sampai akhirnya dia berhasil menciptakan lampu. Namun dia tidak pernah mengatakan bahwa dia gagal. Dia selalu mengatakan : “I have not failed. I’ve just found 10.000 ways that won’t work.” Saya tidak gagal tetapi justru menemukan 10.000 cara yang tidak benar.

Katakan dan tanamkan di pikiran anda hal-hal yang ingin anda raih. Bayangkan anda telah berhasil melalui masalah yang sedang anda hadapi dan betapa anda merasakan kegembiraannya. Pikirkan hal-hal yang akan anda lakukan ketika semuanya telah ada di genggaman anda. Tanamkan di pikiran bahwa anda saat ini sedang menuju kesana dan akan berhasil. Bila perlu, anda bisa juga menyuarakannya dengan mulut anda sambil membayangkannya. Yang perlu diingat, gunakanlah bentuk kalimat yang positif. Misalnya, katakanlah “Saya adalah orang yang berhasil”. Jangan gunakan kalimat “Saya bukan orang yang gagal.” Berkacalah di cermin setiap pagi sebelum memulai hari anda, dan katakanlah :

– Tuhan sangat menyayangi saya.
– Hari ini saya akan melakukan pekerjaan-pekerjaan besar.
– Hari ini saya akan menghasilkan banyak hal baru.
– Saya akan menjadi orang berhasil.
– Saya akan meruntuhkan semua rintangan yang ada.
– Saya akan berhasil melewati semua masalah ini.
– Orang lain makan nasi, saya juga makan nasi. Jadi jika orang lain bisa, saya juga bisa.

Dengan memprogram ulang pikiran anda dengan hal-hal yang positif dan optimis, anda telah menggeser dominasi lapisan-lapisan negatif yang ada didalam pikiran anda. Kemudian, anda akan melihat dan merasakan begitu besar energi positif yang anda tarik disekeliling anda yang akan benar-benar mewujudkan apa yang ingin anda raih.

Energi Positif dan Negatif

Leave a comment

Melalui Artikel ini Saya ingin Anda menyadari bahwa di dalam setiap diri kita, pasti mengandung 2 (dua) unsur kekuatan, yaitu unsur kekuatan “negatif” dan “positif”.

“Kekuatan negatif” di dalam diri ini, akan selalu mengarahkan Anda untuk berpikir, bertindak, dan hidup dalam nuansa keraguan, keterpurukan, ketakutan, kemiskinan, penderitaan batin, dan bahkan kesehatan yang buruk. Kekuatan negatif ini selalu membuat Anda mengharapkan kegagalan, dan membuat kedengkian. Kekuatan negatif ini selalu mengarahkan diri Anda untuk memikirkan keadaan hidup yang menyedihkan, tidak ada rasa cinta-kasih tulus, yang sebenarnya ingin Anda tolak, tetapi tetap saja harus Anda terima.

“Kekuatan positif” bersifat yang baik-baik, dia menginginkan Anda selalu berpikir dengan penuh cinta-kasih, dinamis, kreatif, penuh semangat, pantang menyerah, punya visi jelas maju ke depan, dan membuat fisik Anda semakin sehat. Kekuatan positif ini akan memimpin Anda untuk menuju sasaran-sasaran hidup Anda, dan mencapai semua impian serta cita-cita Anda.

Kesuksesan, adalah dimana anda mampu mentransformasikan Kekuatan Negatif dalam diri anda menjadi Kekuatan positif tersebut.

Temukan Cinta Anda

Leave a comment

Bila anda tak mencintai pekerjaan anda, maka cintailah orang-orang yang bekerja di sana. Rasakan kegembiraan dari pertemanan itu. Dan, pekerjaan pun jadi menggembirakan. Bila anda tak bisa mencintai rekan-rekan kerja anda, maka cintailah suasana dan gedung kantor anda. Ini mendorong anda untuk bergairah berangkat kerja dan melakukan tugas-tugas dengan lebih baik lagi.

Bila toh anda juga tidak bisa melakukannya, cintai setiap pengalaman pulang pergi dari dan ke tempat kerja anda.Perjalanan yang menyenangkan menjadikan tujuan tampakmenyenangkan juga.

Namun, bila anda tak menemukan kesenangan di sana, maka cintai apa pun yang bisa anda cintai dari kerja anda: tanaman penghias meja, cicak di atas dinding, atau gumpalan awan dari balik jendela.

Apa saja. Bila anda tak menemukan yang bisa anda cintai dari pekerjaan anda, maka mengapa anda ada di situ? Tak ada alasan bagi anda untuk tetap bertahan. Cepat pergi dan carilah apa yang anda cintai, lalu bekerjalah di sana. Hidup hanya sekali. Tak ada yang lebih indah selain melakukan dengan rasa cinta yang tulus.

Older Entries